Fenomena kuliner Dancing Shrimp Thailand atau Goong Ten telah menarik perhatian banyak wisatawan, termasuk Muslim. Hidangan ini unik karena menyajikan udang hidup yang masih bergerak-gerak saat disajikan. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah hidangan ekstrem ini halal untuk dikonsumsi umat Muslim? Jawabannya tidak sesederhana kelihatannya dan memerlukan pemahaman lebih dalam.
Secara umum, udang (seafood) adalah halal dalam Islam. Mayoritas ulama sepakat bahwa semua makhluk laut yang hidup di air dan tidak memiliki darah mengalir adalah halal, termasuk udang. Ini adalah prinsip dasar yang menjadi pegangan bagi umat Muslim dalam mengonsumsi hasil laut.
Namun, isu kehalalan Dancing Shrimp Thailand tidak terletak pada jenis makanannya, melainkan pada cara penyajiannya. Udang disajikan dalam keadaan hidup dan masih bergerak, dicampur dengan bumbu pedas. Ini menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan terhadap hewan dan apakah penyajian seperti itu sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Sebagian ulama berpendapat bahwa mengonsumsi hewan hidup yang masih dalam keadaan bergerak-gerak dan merasakan sakit adalah makruh atau bahkan haram. Islam mengajarkan etika dalam penyembelihan dan perlakuan terhadap hewan, menekankan agar hewan disembelih dengan cara yang meminimalkan rasa sakit. Konsep ini berlaku untuk semua hewan yang akan dikonsumsi.
Perdebatan tentang Dancing Shrimp Thailand juga menyangkut masalah kebersihan. Meskipun udang itu sendiri halal, proses penyajiannya yang “mentah hidup” dapat menimbulkan risiko kesehatan. Kekhawatiran tentang parasit atau bakteri yang mungkin ada pada udang hidup menjadi pertimbangan penting bagi konsumen Muslim.
Selain itu, ada juga faktor budaya dan selera. Meskipun tidak secara langsung memengaruhi kehalalan, beberapa Muslim mungkin merasa tidak nyaman atau jijik dengan konsep mengonsumsi hewan yang masih hidup dan bergerak. Preferensi pribadi ini juga dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk mencoba Dancing Shrimp Thailand.
Oleh karena itu, meskipun udang pada dasarnya halal, konsumsi Dancing Shrimp Thailand menjadi debatable di kalangan Muslim. Banyak yang akan memilih untuk tidak mengonsumsinya karena alasan etika perlakuan terhadap hewan dan potensi risiko kesehatan.