Pesantren modern kini tidak hanya fokus pada kajian kitab kuning, tetapi juga mengembangkan bakat santri melalui Ekstrakurikuler Islami yang beragam. Seni kaligrafi dan nasyid menjadi dua contoh program populer yang diminati. Ini adalah upaya strategis untuk menyeimbangkan kecerdasan spiritual dengan kecerdasan artistik, menciptakan santri yang berakhlak mulia dan memiliki talenta unik.
Program kaligrafi di pesantren mengajarkan santri keindahan seni tulisan Arab. Mereka belajar berbagai gaya khat, seperti Naskhi, Tsuluts, Diwani, dan Kufi. Pelatihan diberikan secara intensif oleh guru-guru berpengalaman, memastikan santri menguasai teknik dasar hingga mahir menciptakan karya seni yang memukau dan bernilai tinggi.
Melalui kaligrafi, santri tidak hanya mengasah keterampilan motorik halus, tetapi juga melatih kesabaran dan ketelitian. Setiap goresan adalah cerminan dari ketenangan jiwa dan fokus yang mendalam. Seni ini juga menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, karena ayat-ayat suci sering menjadi objek utama kaligrafi, memperdalam pemahaman mereka.
Di sisi lain, Ekstrakurikuler Islami nasyid menawarkan wadah bagi santri yang memiliki bakat vokal. Mereka dilatih harmonisasi suara, teknik pernapasan, dan ekspresi dalam membawakan lagu-lagu bernuansa Islami. Nasyid tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana dakwah yang efektif, menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui melodi indah.
Pesantren sering mengadakan pentas seni atau festival nasyid internal, memberikan kesempatan santri untuk tampil dan menguji kemampuan mereka. Kegiatan ini membangun kepercayaan diri, melatih kerjasama tim, dan menumbuhkan sportivitas. Santri belajar untuk bekerja keras demi mencapai penampilan terbaik mereka di setiap kesempatan.
Ekstrakurikuler Islami ini juga berfungsi sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai keislaman secara kreatif. Melalui seni kaligrafi dan nasyid, santri belajar mencintai kebudayaan Islam dan melestarikannya. Mereka menjadi duta yang memperkenalkan keindahan seni Islam kepada masyarakat luas, menumbuhkan apresiasi terhadap warisan budaya.
Dukungan dari pihak pesantren sangat besar dalam pengembangan kedua seni ini. Fasilitas lengkap seperti studio kaligrafi dan ruang latihan nasyid disediakan. Pesantren juga sering mengundang seniman dan musisi profesional untuk memberikan workshop dan masterclass, meningkatkan kualitas pelatihan dan memberikan inspirasi baru bagi santri.