Ilmu Mantiq, atau logika, dalam tradisi keilmuan Islam dianggap sebagai jembatan menuju pemahaman yang benar. Ilmu ini adalah Anak Tangga Pencerahan pertama yang wajib dikuasai untuk melatih akal agar terhindar dari kekeliruan dan kesesatan dalam berpikir.
Tujuan fundamental dari Mantiq adalah membentuk kerangka pikir yang terstruktur. Ini adalah Pedoman Ilmu Logika yang memastikan bahwa setiap kesimpulan yang ditarik didasarkan pada premis-premis yang sahih dan melalui metode penalaran yang valid.
Langkah pertama dalam menapaki Anak Tangga Pencerahan adalah menguasai teori definisi (al-Ta’rif). Pelajar Mantiq harus mampu membuat definisi yang jelas dan membedakan jenis-jenis kata (Isim, Fi’il, Harf) untuk menghindari ambiguitas makna.
Pedoman Ilmu Logika berikutnya berfokus pada Qiyas (Silogisme). Mantiq mengajarkan cara menyusun argumen yang logis, di mana dua premis akan menghasilkan kesimpulan yang pasti. Ini adalah alat penting untuk menimbang hujjah (argumentasi).
Ilmu Mantiq menjadi Anak Tangga Pencerahan yang krusial bagi ulama. Ia berfungsi sebagai alat Hifz al-Aql (menjaga akal), memastikan bahwa interpretasi terhadap dalil-dalil agama, seperti Al-Qur’an dan Hadis, tetap berada dalam batas nalar yang sehat.
Tanpa Pedoman Ilmu Logika ini, seseorang rentan terhadap maghalith (kekeliruan berpikir). Mantiq melatih mata batin untuk mendeteksi fallacy atau kesalahan logika dalam perdebatan, baik ilmiah maupun kasual, demi Kebenaran Intelektual.
Mantiq, oleh karena itu, adalah Anak Tangga Pencerahan menuju kedewasaan intelektual. Ia mengajarkan kita untuk tidak menerima suatu informasi begitu saja, melainkan menganalisis validitasnya sebelum dijadikan sebagai dasar keyakinan atau tindakan.
Untuk para pelajar ilmu syariat, penguasaan Pedoman Ilmu Logika adalah prasyarat. Ini adalah Ilmu Alat yang mendukung Ushul Fikih dan ilmu-ilmu syar’i lainnya, memastikan pemahaman tekstual dan kontekstual berjalan beriringan.
Dengan demikian, Ilmu Mantiq adalah Anak Tangga Pencerahan yang harus dihormati dan dipelajari. Ambil Pedoman Ilmu Logika ini untuk membangun pikiran yang kokoh, jernih, dan siap menggapai kedalaman ilmu pengetahuan.