Pondok pesantren bukan hanya mencetak para ulama dan cendekiawan agama, tetapi juga melahirkan individu-individu yang memiliki kepedulian sosial tinggi dan semangat untuk berkontribusi pada kemajuan masyarakat, khususnya di tingkat desa. Banyak lulusan pesantren yang kembali ke kampung halaman mereka dengan membawa bekal ilmu dan akhlak, kemudian mempelopori berbagai inisiatif untuk Membangun Desa Bersama. Kontribusi ini merupakan wujud nyata dari pengabdian mereka kepada umat.
Semangat Membangun Desa Bersama oleh alumni pesantren seringkali berakar pada pemahaman mendalam tentang ajaran Islam yang menekankan pentingnya kebermanfaatan bagi sesama. Mereka melihat potensi dan permasalahan di desa, lalu berinisiatif untuk mencari solusi. Inisiatif ini bisa beragam, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga advokasi kesehatan dan lingkungan.
Salah satu fokus utama inisiatif ini adalah di bidang pendidikan. Lulusan pesantren seringkali mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), madrasah diniyah, atau bahkan sekolah formal yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan kurikulum umum. Mereka menjadi guru, motivator, dan penggerak literasi di desa, memastikan bahwa generasi muda mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Upaya ini sangat krusial dalam mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan berakhlak dari desa.
Selain pendidikan, pemberdayaan ekonomi juga menjadi prioritas dalam Membangun Desa Bersama. Banyak alumni pesantren yang menerapkan ilmu kewirausahaan atau keterampilan praktis yang mereka dapatkan di pesantren untuk mengembangkan potensi lokal. Misalnya, membentuk koperasi syariah, kelompok usaha tani, atau pelatihan kerajinan tangan bagi ibu-ibu rumah tangga. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi. Sebagai contoh, pada 12 Januari 2025, sebuah kelompok usaha kreatif yang digagas oleh alumni pesantren di desa-desa sekitar Bogor berhasil memasarkan produk kerajinan bambu ke pasar yang lebih luas.
Dari sekadar lulusan lembaga pendidikan, alumni pesantren bertransformasi menjadi motor penggerak pembangunan di akar rumput. Dengan semangat Membangun Desa Bersama, mereka membuktikan bahwa pendidikan agama yang mendalam dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk menciptakan perubahan positif, memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan dan kemajuan desa-desa di seluruh negeri.