Pesantren Darul Mifathurrahmah menyadari pentingnya kompetensi non-akademik di era modern. Oleh karena itu, mereka mengimplementasikan program intensif untuk mengembangkan Soft Skill Santri. Program ini bertujuan membekali lulusan tidak hanya dengan ilmu agama yang mendalam, tetapi juga dengan keterampilan interpersonal yang dibutuhkan di dunia kerja dan persaingan global yang ketat.
Kurikulum soft skill ini mencakup pelatihan komunikasi publik, manajemen waktu, dan kepemimpinan. Tujuannya adalah membangun karakter Soft Skill Santri yang percaya diri, mampu berbicara efektif, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Keterampilan ini penting untuk jenjang karir profesional.
Salah satu modul unggulan adalah simulasi wawancara kerja yang realistis. Santri diajarkan cara menyusun CV yang efektif, etika berbusana, dan teknik menjawab pertanyaan wawancara yang menjebak. Ini adalah persiapan langsung untuk menghadapi dunia pasca-pesantren.
Pelatihan kepemimpinan diselenggarakan melalui kegiatan organisasi internal pesantren dan proyek-proyek komunitas. Soft Skill Santri yang diasah mencakup kemampuan mengambil keputusan, mendelegasikan tugas, dan menyelesaikan konflik secara damai dan efektif.
Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, santri diwajibkan mengikuti public speaking club. Mereka berlatih presentasi dalam dua bahasa (Arab dan Inggris) di depan audiens. Ini sangat krusial untuk menghadapi persaingan global yang membutuhkan kemampuan berbahasa asing.
Pesantren juga menekankan pentingnya critical thinking dan problem-solving. Soft Skill Santri ini dilatih melalui studi kasus dan diskusi kelompok yang membahas isu-isu kontemporer. Mereka didorong untuk menganalisis masalah dari berbagai perspektif.
Manajemen waktu dan disiplin menjadi pondasi utama. Jadwal harian pesantren yang padat, mulai dari shalat subuh hingga belajar malam, secara otomatis menanamkan Soft Skill Santri berupa kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi yang tinggi.
Dalam upaya memperluas wawasan, pesantren secara rutin mengundang praktisi profesional dan alumni yang sukses di berbagai bidang. Sesi sharing ini memberikan motivasi dan panduan praktis tentang tuntutan dunia kerja sesungguhnya.
Kepala Pesantren menyatakan bahwa investasi pada soft skill sama pentingnya dengan ilmu agama. Dengan bekal keterampilan ini, lulusan Darul Mifathurrahmah diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang kompeten dan berakhlak mulia di masyarakat.
Dengan program komprehensif ini, Darul Mifathurrahmah berhasil menghasilkan Soft Skill Santri yang siap bersaing. Mereka membuktikan bahwa lulusan pesantren tidak hanya mahir dalam ilmu agama, tetapi juga unggul dalam kompetensi profesional yang relevan dengan tantangan abad ke-21.