Banyak orang mengira disiplin ketat di pesantren hanya relevan untuk urusan ibadah dan hafalan kitab. Padahal, sistem pendidikan 24 jam ini adalah laboratorium pembentukan karakter yang dampaknya meluas hingga ke dunia profesional. Inti dari keberhasilan banyak alumni dalam meniti karir tidak lepas dari fondasi Kedisiplinan Pesantren yang mereka bawa. Keteraturan, manajemen waktu, dan ketahanan mental yang ditempa di lingkungan pondok adalah soft skill paling berharga yang tak diajarkan di bangku kuliah biasa. Pondok Pesantren Modern “Darussalam” yang berlokasi di Jalan Raya Pendidikan Islam No. 45, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki banyak studi kasus yang membuktikan hal ini.
Ambil contoh kisah sukses Bapak Ir. H. Rahmat Hidayat, M.T., seorang alumni lulusan tahun 1998 yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Konstruksi Maju Bersama, sebuah perusahaan teknik terkemuka di Jakarta. Dalam sebuah wawancara khusus pada Kamis, 10 Oktober 2024, Bapak Rahmat mengungkapkan bahwa kebiasaan bangun pukul 03.30 WIB untuk Tahajjud dan belajar, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Kedisiplinan Pesantren, secara otomatis membentuk etos kerja dan time management yang luar biasa. “Di kantor, proyek kami memiliki deadline ketat. Kemampuan saya untuk fokus, bekerja di bawah tekanan, dan menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu adalah warisan langsung dari jadwal padat di pondok,” ujarnya.
Kedisiplinan Pesantren tidak hanya mengajarkan ketepatan waktu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Di pesantren, santri terbiasa hidup dalam komunitas dan bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban bersama. Sistem piket harian, yang melibatkan kerja sama tim dalam mengurus asrama dan masjid, secara efektif melatih teamwork dan kepemimpinan. Ini terbukti penting bagi alumni seperti Ibu Dr. Hj. Siti Fatimah, S.H., M.H., lulusan tahun 2005, yang kini bekerja sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) di Kejaksaan Negeri Kota Surabaya. Dalam kapasitasnya, Ibu Siti harus mengelola tim jaksa dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain, termasuk Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya. Kemampuan beliau untuk memimpin tim, mendelegasikan tugas, dan memastikan setiap anggota bekerja sesuai porsinya, diakui bersumber dari pengalaman menjadi pengurus organisasi santri di pondok.
Lebih dari sekadar keterampilan teknis, Kedisiplinan Pesantren menumbuhkan integritas dan etika kerja yang tinggi. Lingkungan yang mengajarkan kejujuran dan amanah dalam setiap tindakan, mulai dari menjaga harta benda komunal hingga menghafal pelajaran tanpa curang, menghasilkan alumni yang dipercaya di dunia kerja. Data dari Survei Alumni Pesantren Darussalam 2023 yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Karir (LPK) Pesantren, menunjukkan bahwa lebih dari 85% responden alumni merasa bahwa nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab yang mereka peroleh di pesantren adalah faktor utama yang membuat mereka dipercaya untuk memegang posisi strategis di tempat kerja.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa disiplin ketat di pesantren adalah investasi karakter yang sangat menguntungkan di masa depan karir. Ia mengubah keteraturan menjadi kemampuan adaptasi, ketekunan, dan integritas—tiga pilar utama yang sangat dicari oleh perusahaan dan instansi profesional mana pun.